Kadang ada beberapa hal yang kita ragukan jalannya, tapi justru
memberikan arti mengenai "bahagia". Sebelumnya kegagalan masuk
Universitas Negeri sempat diratapi selama kurang lebih seminggu, tapi
orangtua memberikan pilihan yang tentunya memaksa terima dengan lapang
dada atau dada yang di lapang-lapangkan untuk masuk Universitas Swasta.
Dan keluarga cemara gue adalah
Umi...
Seorang
yang telah melahirkan gue dengan susah payah dan umi gue bilang
sakitnya ngelahirin cuma kaya "ee" *pendustaan yang cukup gagal*.
Cerewetnya umi yang kadang bikin pengen teriak "arrghh" tapi justru itu
yang paling dikangenin. Apalagi kalo umi yang ngambek entah karena gue
pulang kemaleman, atau kepikunan akut yang sering melupakan HP atau
HPnya bobo dengan tenang di rumah, dan yang punya berkeliaran
menari-nari di tengah hujan *BCL-Sunny playing*. Maka umi melakukan
jurus diam tanpa kata "playing D'Masiv - Diam Tanpa Kata". Rasanya
pengen cubit pipinya, terus bilang "umi sayang udahan ngambeknya, nanti
engga main cabut-cabutan uban lagi loh". Oke semua itu, sebagian kecil
dari wujud cinta umi ke gue, dan wujud pencabutan uban ke umi.
Dan
apapun itu MY LOVE FOR UMI IS ORIGINAL NOT KW.
Bapake.
Panggilan
sayang gue ke bapak adalah papa "nto", perlu penjelasan sepertinya,
namanya cipto dan dengan unyunya disingkat "nto". Sosok yang sabar tapi sekalinya marah akan menggelegar. #jeger. I love
my dad because without him, we is a tree not have roots.
Sardi.
Sardi
bukan nama sebenarnya. Tapi nama sebenarnya bukan mawar juga.
Sebenarnya nama Sardi itu, singkatan dari Mas Ardi. Dari kecil, karena
diri gue yang udah lekat dengan keekonomisan, maka akhirnya penyingkatan
nama itupun dilakukan. Kakak yang punya emosi menuju tinggi, tapi selalu
bisa berfungsi sebagai tameng. Ya dia selalu melindungi gue. Pernah
lagi sakit, dan badan serasa di kutub dan dia dengan bunga-bunga di
hatinya menjemput gue dengan senyum yang begitu indah. #bodoamat. I LOVE
MY BROTHER UNCONDITIONALLY.
Setelah beberapa lama jalanin dari
semester demi semester yang ekstra parut otak, akhirnya tau bagaimana
wujud sahabat itu. Beberapa sikap negatif dalam diri malalui ajaran
mereka untuk menjadikannya perlahan berubah. Mareka mengajarkannya bukan
dengan cemooh atau berbicara tanpa gue dengar. Tapi mereka melakukan
dengan contoh prilaku mereka yang kadang membuat gue malu untuk tidak
gue hargai. Mereka mengajarkan gue tentang pertengkaran tapi bukan
berakhir dengan "simpan dalam-dalam" tetapi membuat saya belajar
"keluarkan dan melegakan". Dan mereka adalah..
Ade fitria (ocah)
Ocah
singkatan dari bocah karena dia paling mendelep di antara kami. Tapi
kecil-kecilnya dia tersamarkan dengan sikap "nyai-nyainya" oke
"dewasanya". Ocah mengajarkan gue bagaimana menempatkan diri dalam
segala situasi. Dan beberapa kemetalan yang terjadi, kemetalan dalam
arti melihat dunia luar dengan mata-mata lain.
Devi Nurul Itasari (Embelep)
Kata
embelep itu sendiri tercipta karena adanya pembengkakan alami di
pipinya. Dia itu penengah ketika imajinasi atau kecerian gue dengan ocah
sulit dihentikan dan siap diasingkan, karena pandangan aneh beberapa
banyak orang.
Yaa mereka adalah sahabat gue yang sejatinya bikin
gue engga bisa ngelupain mereka. Agak lebay emang, kalo gue bilang
seminggu engga ketemu mereka, rasanya dengkul gue tanpa engkel, dan gigi gue seperti tanpa gusi. Kangeeeeenn banget.
Gue di kata mereka..
Ocah
Berisik,
super duper aktif dan jail. "Gimana rasanya lg tidur pules mimpi indah
tau-tau di kuping kalian nempel hp dengan lagu rock full volume keras?"
Nah! Yang begini salah satu kejailan dia yang kalau dalam kisah asmara
cocok dipanggil si ratu gengsi *ups. Gue dan sahabat yang lain suka
berharap dia tuh sakit gigi ga sembuh-sembuh #agak jahat sih ya karena
cuma cara ini yang bikin dia jadi kalem dan kami pun tentram.
Penyayang,
ternyata dibalik jailnya tersimpan hati tulus menyanyangi, seancur
apapun, dia bakalan terus melindungi, memperbaiki sahabatnya, ini diaa
sahabat sejati!
Manja, aduduuh ini nih meskipun fisik gu lebih kecil
dr dia tapi tetap aja pundak gu yang sering dipake senderan buat dengerin
curhatan dia yang ga prnah ada abisnya. Belom lagi waktu nyebrang yang
kendaraan lagi melayang kenceng dan di tengah jalan dia berenti nengok ke
belakang menatap tajam *minta disebrangin* ke arah gue. gilak gue
berasa bawa bocah 3taun ye kan?!
Royal, udah beberapa taun kita
bareng-bareng sama sekali ga pernah itung-itungan, tulus bangeet!
makanya rezekinya ga abis-abis. Zaman sekarang makin banyak sahabat-sahabatan
yang di bibir doang (terkecuali untuk prsahabatan kita yang udah teruji
kebersihannya), inget bree, "jangan pernah lu ngaku sahabat kalo gope
aja lu masi itung itungan!"
Agak panjang emang tapi kayanya emang
dia yang paling niat oke atau muak dengan gue. Pas gue baca komen dia,
yang gue lakuin cuma ngangguk-ngangguk. Oke fix dia emang soulmate gue.
Dan kelaukan gue yang pasang lagu rock di kuping dia itu wujud kesadaran
karena adakalanya kita harus menciptakan alarm khusus untuk mereka yang
masih minta waktu tidur sedangkan rutinitas udah teriak "buruan,
kampret!".
Embelep
Kalau minta apa2 harus diturutin kalo
ga "rusuh" ya nindiin gualah, narik-narik mata kalo ga kuping gua lah.
Kalau ngomong soal artis, siapa aja yg dijadiin pacar.
Oke gue
emang cukup ulet dan engga gampang putus asa. Karena gue tau emblep
emang jarang memberontak, maka gue dengan mata bebinar-binar dan
bergelayut manja selalu nunjuk tukang buble.
Dan itulah beberapa cinta di sekeliling gue. Cinta dari pacar mana? Oke masih coming soon, dan masih dalam peoses casting. :P
Terima kasih untuk semua ketulusan yang mungkin tidak gue dapatkan dari orang lain yang labelnya kepalsuan.
Meski
ada beberapa orang yang tidak tercantum tapi semua cinta yang ada, atau
setidaknya mampir sangat berarti dalam hidup gue dan kebahagiaan yang
ada sekarang itu karena keberadaan mereka di sini, di hati gue. Tanpa mereka, gue seperti pelangi tanpa mejikuhibiniu ♡♥
No comments:
Post a Comment