Sunday, March 24, 2013

Pelangi Tanpa Mejikuhibiniu


Kadang ada beberapa hal yang kita ragukan jalannya, tapi justru memberikan arti mengenai "bahagia". Sebelumnya kegagalan masuk Universitas Negeri sempat diratapi selama kurang lebih seminggu, tapi orangtua memberikan pilihan yang tentunya memaksa terima dengan lapang dada atau dada yang di lapang-lapangkan untuk masuk Universitas Swasta.
Dan keluarga cemara gue adalah
Umi...
Seorang yang telah melahirkan gue dengan susah payah dan umi gue bilang sakitnya ngelahirin cuma kaya "ee" *pendustaan yang cukup gagal*. Cerewetnya umi yang kadang bikin pengen teriak "arrghh" tapi justru itu yang paling dikangenin. Apalagi kalo umi yang ngambek entah karena gue pulang kemaleman, atau kepikunan akut yang sering melupakan HP atau HPnya bobo dengan tenang di rumah, dan yang punya berkeliaran menari-nari di tengah hujan *BCL-Sunny playing*. Maka umi melakukan jurus diam tanpa kata "playing D'Masiv - Diam Tanpa Kata". Rasanya pengen cubit pipinya, terus bilang "umi sayang udahan ngambeknya, nanti engga main cabut-cabutan uban lagi loh". Oke semua itu, sebagian kecil dari wujud cinta umi ke gue, dan wujud pencabutan uban ke umi. 
Dan apapun itu MY LOVE FOR UMI IS ORIGINAL NOT KW.


Bapake.
Panggilan sayang gue ke bapak adalah papa "nto", perlu penjelasan sepertinya, namanya cipto dan dengan unyunya disingkat "nto". Sosok yang sabar tapi sekalinya marah akan menggelegar. #jeger. I love my dad because without him, we is a tree not have roots.

Sardi.
Sardi bukan nama sebenarnya. Tapi nama sebenarnya bukan mawar juga. Sebenarnya nama Sardi itu, singkatan dari Mas Ardi. Dari kecil, karena diri gue yang udah lekat dengan keekonomisan, maka akhirnya penyingkatan nama itupun dilakukan. Kakak yang punya emosi menuju tinggi, tapi selalu bisa berfungsi sebagai tameng. Ya dia selalu melindungi gue. Pernah lagi sakit, dan badan serasa di kutub dan dia dengan bunga-bunga di hatinya menjemput gue dengan senyum yang begitu indah. #bodoamat. I LOVE MY BROTHER UNCONDITIONALLY.


Setelah beberapa lama jalanin dari semester demi semester yang ekstra parut otak, akhirnya tau bagaimana wujud sahabat itu. Beberapa sikap negatif dalam diri malalui ajaran mereka untuk menjadikannya perlahan berubah. Mareka mengajarkannya bukan dengan cemooh atau berbicara tanpa gue dengar. Tapi mereka melakukan dengan contoh prilaku mereka yang kadang membuat gue malu untuk tidak gue hargai. Mereka mengajarkan gue tentang pertengkaran tapi bukan berakhir dengan "simpan dalam-dalam" tetapi membuat saya belajar "keluarkan dan melegakan". Dan mereka adalah..

Ade fitria (ocah)
Ocah singkatan dari bocah karena dia paling mendelep di antara kami. Tapi kecil-kecilnya dia tersamarkan dengan sikap "nyai-nyainya" oke "dewasanya". Ocah mengajarkan gue bagaimana menempatkan diri dalam segala situasi. Dan beberapa kemetalan yang terjadi, kemetalan dalam arti melihat dunia luar dengan mata-mata lain.


Devi Nurul Itasari (Embelep)
Kata embelep itu sendiri tercipta karena adanya pembengkakan alami di pipinya. Dia itu penengah ketika imajinasi atau kecerian gue dengan ocah sulit dihentikan dan siap diasingkan, karena pandangan aneh beberapa banyak orang.


Yaa mereka adalah sahabat gue yang sejatinya bikin gue engga bisa ngelupain mereka. Agak lebay emang, kalo gue bilang seminggu engga ketemu mereka, rasanya dengkul gue tanpa engkel, dan gigi gue seperti tanpa gusi. Kangeeeeenn banget.

Gue di kata mereka..

Ocah
Berisik, super duper aktif dan jail. "Gimana rasanya lg tidur pules mimpi indah tau-tau di kuping kalian nempel hp dengan lagu rock full volume keras?" Nah! Yang begini salah satu kejailan dia yang kalau dalam kisah asmara cocok dipanggil si ratu gengsi *ups. Gue dan sahabat yang lain suka berharap dia tuh sakit gigi ga sembuh-sembuh #agak jahat sih ya karena cuma cara ini yang bikin dia jadi kalem dan kami pun tentram.
Penyayang, ternyata dibalik jailnya tersimpan hati tulus menyanyangi, seancur apapun, dia bakalan terus melindungi, memperbaiki sahabatnya, ini diaa sahabat sejati!
Manja, aduduuh ini nih meskipun fisik gu lebih kecil dr dia tapi tetap aja pundak gu yang sering dipake senderan buat dengerin curhatan dia yang ga prnah ada abisnya. Belom lagi waktu nyebrang yang kendaraan lagi melayang kenceng dan di tengah jalan dia berenti nengok ke belakang menatap tajam *minta disebrangin* ke arah gue. gilak gue berasa bawa bocah 3taun ye kan?!
Royal, udah beberapa taun kita bareng-bareng sama sekali ga pernah itung-itungan, tulus bangeet! makanya rezekinya ga abis-abis. Zaman sekarang makin banyak sahabat-sahabatan yang di bibir doang (terkecuali untuk prsahabatan kita yang udah teruji kebersihannya), inget bree, "jangan pernah lu ngaku sahabat kalo gope aja lu masi itung itungan!"

Agak panjang emang tapi kayanya emang dia yang paling niat oke atau muak dengan gue. Pas gue baca komen dia, yang gue lakuin cuma ngangguk-ngangguk. Oke fix dia emang soulmate gue. Dan kelaukan gue yang pasang lagu rock di kuping dia itu wujud kesadaran karena adakalanya kita harus menciptakan alarm khusus untuk mereka yang masih minta waktu tidur sedangkan rutinitas udah teriak "buruan, kampret!".

Embelep

Kalau minta apa2 harus diturutin kalo ga "rusuh" ya nindiin gualah, narik-narik mata kalo ga kuping gua lah. Kalau ngomong soal artis, siapa aja yg dijadiin pacar.

Oke gue emang cukup ulet dan engga gampang putus asa. Karena gue tau emblep emang jarang memberontak, maka gue dengan mata bebinar-binar dan bergelayut manja selalu nunjuk tukang buble.

Dan itulah beberapa cinta di sekeliling gue. Cinta dari pacar mana? Oke masih coming soon, dan masih dalam peoses casting. :P
Terima kasih untuk semua ketulusan yang mungkin tidak gue dapatkan dari orang lain yang labelnya kepalsuan.
Meski ada beberapa orang yang tidak tercantum tapi semua cinta yang ada, atau setidaknya mampir sangat berarti dalam hidup gue dan kebahagiaan yang ada sekarang itu karena keberadaan mereka di sini, di hati gue. Tanpa mereka, gue seperti pelangi tanpa mejikuhibiniu  ♡♥

Monday, March 11, 2013

Cintanya Adalah Keberuntunganku

Aku selalu memiliki mimpi untuk membahagiakan. Aku percaya dengan membahagiakan maka kita akan dapat bahagia. Bahagia dalam wujud nyata atau hanya berbuah impian. Impian yang akhirnya harus aku telan bulat-bulat karena kenyataan yang kontra. Karena denganmu sungguh aku tau bagaimana sebuah kesederhanaan menjadikan bahagia berlipat ganda itu dengan cara syukuri semua hal.

Tanpa henti aku menulis sebuah nama dengan ukiran paling sulit, sehingga nantinya hanya aku yang dapat mengartikan, tapi cintamu tidak serumit itu. Ketika aku merasakan bagaimana cinta itu ada dalam dasar dan mungkin jangkauannya baru dapat terlihat dengan teropong paling canggih di dunia. Apa teropong itu diciptakan oleh manusia? Tidak! nyatanya itu kekuasaan-Nya menciptakan satu rasa sejak pertama ada. Apa kamu juga merasakan hal yang sama? Takut kehilangan yang muncul ketika rasa sulit untuk dikendalikan. Waktu yang terasa terlalu sebentar ketika dudukmu hanya satu jengkal dari tempatku bersandar. Cinta yang terasa sangat dalam ketika senyum itu membuahkan sebuah tanya "Akankah senyum ketulusan itu terus di sini?"

Cinta yang tidak terasa dengan alat raba, tapi ketika aku melihatnya jelas tergambar bagaimana Sang Pencipta menghadiahkan dirinya untukku. Wujud penenang dari segala keindahan fana di dunia, satu wujud keikhlasan dari berbagai tulus yang dibuat-buat. Kini cara ia berdiri mengingatkan aku caranya ia mengokohkan tubuhnya ketika aku dengan segala penuntutan membuatnya mengelus dada. Kini cara ia menatap mengingatkan aku caranya ia menunjuk satu tujuan tentang kebahagiaan aku dan keluarga. 

Tanpamu duniaku bagai kertas usang yang siap dibakar. Dibakar yang abunya siap beterbangan dan jelas telah kehilangan manfaatnya. Mencintaimu sungguh menjadi keutamaan. Karena dari sekian banyak cinta yang datang, entah cinta yang datang dengan kepalsuan, atau cinta yang datang dengan kecukupan buaian. Sungguh cintamu yang menduduki tingkatan tertinggi setelah Tuhan. Ya kamu mengajarkanku untuk mencintai Tuhan dengan menjadikannya sebuah kebutuhan dalam kehidupan.


Ibu, cintamu sungguh sederhana. Tidak penuh janji tapi memenuhi ciri-ciri tentang cinta tanpa syarat. Ketika aku tau keberadaanku di dunia adalah keberkahan Tuhan yang dititipkan melalui rahim penuh ketangguhan. Maka hal-hal yang membahagiakanmu akan kucarikan sumbernya, untuk kemudian aku penuhi secara berkala. Cinta Ibu adalah keberuntunganku yang tidak diciptakan secara kebetulan. Cinta yang dipoles dengan keajaiban kuasa Tuhan dengan iringan merdu suatu kesatuan keluarga dalam atap kesederhanaan.

Sunday, March 3, 2013

Berbagi 500 Susu dan Roti

Entah syukur seberapa besar lagi yang harus diucapkan hari ini. Pengiteran dari pagi sampai malam ternyata enggak membuahkan rasa gerutu dan sebagainya. Sepertinya tertutup dengan kebahagiaan dan begitu banyaknya kesadaran tentang pentingnya syukur dalam kehidupan. Selama beberapa minggu terakhir ini keliling sana-sini untuk ngumpulin berbagai donasi, akhirnya acara berbagi 500 susu dan roti rampung dikerjakan hari ini.
InshaAllah semua donasi sampai ke mereka yang membutuhkan. Dari beberapa kunjungan semuanya sangat-sangat memiliki kesan tersendiri. Cuma ada beberapa kekecewaan, tapi kekecewaan itu datangnya bukan dari rasa "ngeretek" di sendi-sendi tulang atau bunyi "kriuk-kriuk" yang ditimbulkan oleh konsernya para cacing di perut. Tapi kekecewaan itu datang karena ada beberapa panti yang akhirnya kita cuma oper susu dan rotinya tanpa bisa ketemu dengan mereka secara langsung, ya ada beberapa panti yang anak-anaknya juga sedang ada acara. Dipaksapun nunggu, tapi detik-detik juga lagi lari-larian ke menit untuk kemudian ke jam. Karena pembagiaan 500 susu dan roti itu memakan waktu yang tidak sebentar, makanya manejemen waktu dari panti ke pantipun penuh perhitungan.
Oke berhubung kasur udah manggil-manggil jadi mau udahin dulu ceritanya. Selangkapnya cerita dan dokumentasi akan menyusul. Harapan ke depannya semoga program berbagi ini terus berlangsung dan berkembang ke depannya.
Terima kasih untuk pembaca-pembaca blog dan donatur-donatur yang penuh dengan kepedulian kepada keluarga-keluarga kita di luar sana.

Pelanggan Mampir



Sunday, March 24, 2013

Pelangi Tanpa Mejikuhibiniu


Kadang ada beberapa hal yang kita ragukan jalannya, tapi justru memberikan arti mengenai "bahagia". Sebelumnya kegagalan masuk Universitas Negeri sempat diratapi selama kurang lebih seminggu, tapi orangtua memberikan pilihan yang tentunya memaksa terima dengan lapang dada atau dada yang di lapang-lapangkan untuk masuk Universitas Swasta.
Dan keluarga cemara gue adalah
Umi...
Seorang yang telah melahirkan gue dengan susah payah dan umi gue bilang sakitnya ngelahirin cuma kaya "ee" *pendustaan yang cukup gagal*. Cerewetnya umi yang kadang bikin pengen teriak "arrghh" tapi justru itu yang paling dikangenin. Apalagi kalo umi yang ngambek entah karena gue pulang kemaleman, atau kepikunan akut yang sering melupakan HP atau HPnya bobo dengan tenang di rumah, dan yang punya berkeliaran menari-nari di tengah hujan *BCL-Sunny playing*. Maka umi melakukan jurus diam tanpa kata "playing D'Masiv - Diam Tanpa Kata". Rasanya pengen cubit pipinya, terus bilang "umi sayang udahan ngambeknya, nanti engga main cabut-cabutan uban lagi loh". Oke semua itu, sebagian kecil dari wujud cinta umi ke gue, dan wujud pencabutan uban ke umi. 
Dan apapun itu MY LOVE FOR UMI IS ORIGINAL NOT KW.


Bapake.
Panggilan sayang gue ke bapak adalah papa "nto", perlu penjelasan sepertinya, namanya cipto dan dengan unyunya disingkat "nto". Sosok yang sabar tapi sekalinya marah akan menggelegar. #jeger. I love my dad because without him, we is a tree not have roots.

Sardi.
Sardi bukan nama sebenarnya. Tapi nama sebenarnya bukan mawar juga. Sebenarnya nama Sardi itu, singkatan dari Mas Ardi. Dari kecil, karena diri gue yang udah lekat dengan keekonomisan, maka akhirnya penyingkatan nama itupun dilakukan. Kakak yang punya emosi menuju tinggi, tapi selalu bisa berfungsi sebagai tameng. Ya dia selalu melindungi gue. Pernah lagi sakit, dan badan serasa di kutub dan dia dengan bunga-bunga di hatinya menjemput gue dengan senyum yang begitu indah. #bodoamat. I LOVE MY BROTHER UNCONDITIONALLY.


Setelah beberapa lama jalanin dari semester demi semester yang ekstra parut otak, akhirnya tau bagaimana wujud sahabat itu. Beberapa sikap negatif dalam diri malalui ajaran mereka untuk menjadikannya perlahan berubah. Mareka mengajarkannya bukan dengan cemooh atau berbicara tanpa gue dengar. Tapi mereka melakukan dengan contoh prilaku mereka yang kadang membuat gue malu untuk tidak gue hargai. Mereka mengajarkan gue tentang pertengkaran tapi bukan berakhir dengan "simpan dalam-dalam" tetapi membuat saya belajar "keluarkan dan melegakan". Dan mereka adalah..

Ade fitria (ocah)
Ocah singkatan dari bocah karena dia paling mendelep di antara kami. Tapi kecil-kecilnya dia tersamarkan dengan sikap "nyai-nyainya" oke "dewasanya". Ocah mengajarkan gue bagaimana menempatkan diri dalam segala situasi. Dan beberapa kemetalan yang terjadi, kemetalan dalam arti melihat dunia luar dengan mata-mata lain.


Devi Nurul Itasari (Embelep)
Kata embelep itu sendiri tercipta karena adanya pembengkakan alami di pipinya. Dia itu penengah ketika imajinasi atau kecerian gue dengan ocah sulit dihentikan dan siap diasingkan, karena pandangan aneh beberapa banyak orang.


Yaa mereka adalah sahabat gue yang sejatinya bikin gue engga bisa ngelupain mereka. Agak lebay emang, kalo gue bilang seminggu engga ketemu mereka, rasanya dengkul gue tanpa engkel, dan gigi gue seperti tanpa gusi. Kangeeeeenn banget.

Gue di kata mereka..

Ocah
Berisik, super duper aktif dan jail. "Gimana rasanya lg tidur pules mimpi indah tau-tau di kuping kalian nempel hp dengan lagu rock full volume keras?" Nah! Yang begini salah satu kejailan dia yang kalau dalam kisah asmara cocok dipanggil si ratu gengsi *ups. Gue dan sahabat yang lain suka berharap dia tuh sakit gigi ga sembuh-sembuh #agak jahat sih ya karena cuma cara ini yang bikin dia jadi kalem dan kami pun tentram.
Penyayang, ternyata dibalik jailnya tersimpan hati tulus menyanyangi, seancur apapun, dia bakalan terus melindungi, memperbaiki sahabatnya, ini diaa sahabat sejati!
Manja, aduduuh ini nih meskipun fisik gu lebih kecil dr dia tapi tetap aja pundak gu yang sering dipake senderan buat dengerin curhatan dia yang ga prnah ada abisnya. Belom lagi waktu nyebrang yang kendaraan lagi melayang kenceng dan di tengah jalan dia berenti nengok ke belakang menatap tajam *minta disebrangin* ke arah gue. gilak gue berasa bawa bocah 3taun ye kan?!
Royal, udah beberapa taun kita bareng-bareng sama sekali ga pernah itung-itungan, tulus bangeet! makanya rezekinya ga abis-abis. Zaman sekarang makin banyak sahabat-sahabatan yang di bibir doang (terkecuali untuk prsahabatan kita yang udah teruji kebersihannya), inget bree, "jangan pernah lu ngaku sahabat kalo gope aja lu masi itung itungan!"

Agak panjang emang tapi kayanya emang dia yang paling niat oke atau muak dengan gue. Pas gue baca komen dia, yang gue lakuin cuma ngangguk-ngangguk. Oke fix dia emang soulmate gue. Dan kelaukan gue yang pasang lagu rock di kuping dia itu wujud kesadaran karena adakalanya kita harus menciptakan alarm khusus untuk mereka yang masih minta waktu tidur sedangkan rutinitas udah teriak "buruan, kampret!".

Embelep

Kalau minta apa2 harus diturutin kalo ga "rusuh" ya nindiin gualah, narik-narik mata kalo ga kuping gua lah. Kalau ngomong soal artis, siapa aja yg dijadiin pacar.

Oke gue emang cukup ulet dan engga gampang putus asa. Karena gue tau emblep emang jarang memberontak, maka gue dengan mata bebinar-binar dan bergelayut manja selalu nunjuk tukang buble.

Dan itulah beberapa cinta di sekeliling gue. Cinta dari pacar mana? Oke masih coming soon, dan masih dalam peoses casting. :P
Terima kasih untuk semua ketulusan yang mungkin tidak gue dapatkan dari orang lain yang labelnya kepalsuan.
Meski ada beberapa orang yang tidak tercantum tapi semua cinta yang ada, atau setidaknya mampir sangat berarti dalam hidup gue dan kebahagiaan yang ada sekarang itu karena keberadaan mereka di sini, di hati gue. Tanpa mereka, gue seperti pelangi tanpa mejikuhibiniu  ♡♥

Monday, March 11, 2013

Cintanya Adalah Keberuntunganku

Aku selalu memiliki mimpi untuk membahagiakan. Aku percaya dengan membahagiakan maka kita akan dapat bahagia. Bahagia dalam wujud nyata atau hanya berbuah impian. Impian yang akhirnya harus aku telan bulat-bulat karena kenyataan yang kontra. Karena denganmu sungguh aku tau bagaimana sebuah kesederhanaan menjadikan bahagia berlipat ganda itu dengan cara syukuri semua hal.

Tanpa henti aku menulis sebuah nama dengan ukiran paling sulit, sehingga nantinya hanya aku yang dapat mengartikan, tapi cintamu tidak serumit itu. Ketika aku merasakan bagaimana cinta itu ada dalam dasar dan mungkin jangkauannya baru dapat terlihat dengan teropong paling canggih di dunia. Apa teropong itu diciptakan oleh manusia? Tidak! nyatanya itu kekuasaan-Nya menciptakan satu rasa sejak pertama ada. Apa kamu juga merasakan hal yang sama? Takut kehilangan yang muncul ketika rasa sulit untuk dikendalikan. Waktu yang terasa terlalu sebentar ketika dudukmu hanya satu jengkal dari tempatku bersandar. Cinta yang terasa sangat dalam ketika senyum itu membuahkan sebuah tanya "Akankah senyum ketulusan itu terus di sini?"

Cinta yang tidak terasa dengan alat raba, tapi ketika aku melihatnya jelas tergambar bagaimana Sang Pencipta menghadiahkan dirinya untukku. Wujud penenang dari segala keindahan fana di dunia, satu wujud keikhlasan dari berbagai tulus yang dibuat-buat. Kini cara ia berdiri mengingatkan aku caranya ia mengokohkan tubuhnya ketika aku dengan segala penuntutan membuatnya mengelus dada. Kini cara ia menatap mengingatkan aku caranya ia menunjuk satu tujuan tentang kebahagiaan aku dan keluarga. 

Tanpamu duniaku bagai kertas usang yang siap dibakar. Dibakar yang abunya siap beterbangan dan jelas telah kehilangan manfaatnya. Mencintaimu sungguh menjadi keutamaan. Karena dari sekian banyak cinta yang datang, entah cinta yang datang dengan kepalsuan, atau cinta yang datang dengan kecukupan buaian. Sungguh cintamu yang menduduki tingkatan tertinggi setelah Tuhan. Ya kamu mengajarkanku untuk mencintai Tuhan dengan menjadikannya sebuah kebutuhan dalam kehidupan.


Ibu, cintamu sungguh sederhana. Tidak penuh janji tapi memenuhi ciri-ciri tentang cinta tanpa syarat. Ketika aku tau keberadaanku di dunia adalah keberkahan Tuhan yang dititipkan melalui rahim penuh ketangguhan. Maka hal-hal yang membahagiakanmu akan kucarikan sumbernya, untuk kemudian aku penuhi secara berkala. Cinta Ibu adalah keberuntunganku yang tidak diciptakan secara kebetulan. Cinta yang dipoles dengan keajaiban kuasa Tuhan dengan iringan merdu suatu kesatuan keluarga dalam atap kesederhanaan.

Sunday, March 3, 2013

Berbagi 500 Susu dan Roti

Entah syukur seberapa besar lagi yang harus diucapkan hari ini. Pengiteran dari pagi sampai malam ternyata enggak membuahkan rasa gerutu dan sebagainya. Sepertinya tertutup dengan kebahagiaan dan begitu banyaknya kesadaran tentang pentingnya syukur dalam kehidupan. Selama beberapa minggu terakhir ini keliling sana-sini untuk ngumpulin berbagai donasi, akhirnya acara berbagi 500 susu dan roti rampung dikerjakan hari ini.
InshaAllah semua donasi sampai ke mereka yang membutuhkan. Dari beberapa kunjungan semuanya sangat-sangat memiliki kesan tersendiri. Cuma ada beberapa kekecewaan, tapi kekecewaan itu datangnya bukan dari rasa "ngeretek" di sendi-sendi tulang atau bunyi "kriuk-kriuk" yang ditimbulkan oleh konsernya para cacing di perut. Tapi kekecewaan itu datang karena ada beberapa panti yang akhirnya kita cuma oper susu dan rotinya tanpa bisa ketemu dengan mereka secara langsung, ya ada beberapa panti yang anak-anaknya juga sedang ada acara. Dipaksapun nunggu, tapi detik-detik juga lagi lari-larian ke menit untuk kemudian ke jam. Karena pembagiaan 500 susu dan roti itu memakan waktu yang tidak sebentar, makanya manejemen waktu dari panti ke pantipun penuh perhitungan.
Oke berhubung kasur udah manggil-manggil jadi mau udahin dulu ceritanya. Selangkapnya cerita dan dokumentasi akan menyusul. Harapan ke depannya semoga program berbagi ini terus berlangsung dan berkembang ke depannya.
Terima kasih untuk pembaca-pembaca blog dan donatur-donatur yang penuh dengan kepedulian kepada keluarga-keluarga kita di luar sana.

Sunday, March 24, 2013

Pelangi Tanpa Mejikuhibiniu


Kadang ada beberapa hal yang kita ragukan jalannya, tapi justru memberikan arti mengenai "bahagia". Sebelumnya kegagalan masuk Universitas Negeri sempat diratapi selama kurang lebih seminggu, tapi orangtua memberikan pilihan yang tentunya memaksa terima dengan lapang dada atau dada yang di lapang-lapangkan untuk masuk Universitas Swasta.
Dan keluarga cemara gue adalah
Umi...
Seorang yang telah melahirkan gue dengan susah payah dan umi gue bilang sakitnya ngelahirin cuma kaya "ee" *pendustaan yang cukup gagal*. Cerewetnya umi yang kadang bikin pengen teriak "arrghh" tapi justru itu yang paling dikangenin. Apalagi kalo umi yang ngambek entah karena gue pulang kemaleman, atau kepikunan akut yang sering melupakan HP atau HPnya bobo dengan tenang di rumah, dan yang punya berkeliaran menari-nari di tengah hujan *BCL-Sunny playing*. Maka umi melakukan jurus diam tanpa kata "playing D'Masiv - Diam Tanpa Kata". Rasanya pengen cubit pipinya, terus bilang "umi sayang udahan ngambeknya, nanti engga main cabut-cabutan uban lagi loh". Oke semua itu, sebagian kecil dari wujud cinta umi ke gue, dan wujud pencabutan uban ke umi. 
Dan apapun itu MY LOVE FOR UMI IS ORIGINAL NOT KW.


Bapake.
Panggilan sayang gue ke bapak adalah papa "nto", perlu penjelasan sepertinya, namanya cipto dan dengan unyunya disingkat "nto". Sosok yang sabar tapi sekalinya marah akan menggelegar. #jeger. I love my dad because without him, we is a tree not have roots.

Sardi.
Sardi bukan nama sebenarnya. Tapi nama sebenarnya bukan mawar juga. Sebenarnya nama Sardi itu, singkatan dari Mas Ardi. Dari kecil, karena diri gue yang udah lekat dengan keekonomisan, maka akhirnya penyingkatan nama itupun dilakukan. Kakak yang punya emosi menuju tinggi, tapi selalu bisa berfungsi sebagai tameng. Ya dia selalu melindungi gue. Pernah lagi sakit, dan badan serasa di kutub dan dia dengan bunga-bunga di hatinya menjemput gue dengan senyum yang begitu indah. #bodoamat. I LOVE MY BROTHER UNCONDITIONALLY.


Setelah beberapa lama jalanin dari semester demi semester yang ekstra parut otak, akhirnya tau bagaimana wujud sahabat itu. Beberapa sikap negatif dalam diri malalui ajaran mereka untuk menjadikannya perlahan berubah. Mareka mengajarkannya bukan dengan cemooh atau berbicara tanpa gue dengar. Tapi mereka melakukan dengan contoh prilaku mereka yang kadang membuat gue malu untuk tidak gue hargai. Mereka mengajarkan gue tentang pertengkaran tapi bukan berakhir dengan "simpan dalam-dalam" tetapi membuat saya belajar "keluarkan dan melegakan". Dan mereka adalah..

Ade fitria (ocah)
Ocah singkatan dari bocah karena dia paling mendelep di antara kami. Tapi kecil-kecilnya dia tersamarkan dengan sikap "nyai-nyainya" oke "dewasanya". Ocah mengajarkan gue bagaimana menempatkan diri dalam segala situasi. Dan beberapa kemetalan yang terjadi, kemetalan dalam arti melihat dunia luar dengan mata-mata lain.


Devi Nurul Itasari (Embelep)
Kata embelep itu sendiri tercipta karena adanya pembengkakan alami di pipinya. Dia itu penengah ketika imajinasi atau kecerian gue dengan ocah sulit dihentikan dan siap diasingkan, karena pandangan aneh beberapa banyak orang.


Yaa mereka adalah sahabat gue yang sejatinya bikin gue engga bisa ngelupain mereka. Agak lebay emang, kalo gue bilang seminggu engga ketemu mereka, rasanya dengkul gue tanpa engkel, dan gigi gue seperti tanpa gusi. Kangeeeeenn banget.

Gue di kata mereka..

Ocah
Berisik, super duper aktif dan jail. "Gimana rasanya lg tidur pules mimpi indah tau-tau di kuping kalian nempel hp dengan lagu rock full volume keras?" Nah! Yang begini salah satu kejailan dia yang kalau dalam kisah asmara cocok dipanggil si ratu gengsi *ups. Gue dan sahabat yang lain suka berharap dia tuh sakit gigi ga sembuh-sembuh #agak jahat sih ya karena cuma cara ini yang bikin dia jadi kalem dan kami pun tentram.
Penyayang, ternyata dibalik jailnya tersimpan hati tulus menyanyangi, seancur apapun, dia bakalan terus melindungi, memperbaiki sahabatnya, ini diaa sahabat sejati!
Manja, aduduuh ini nih meskipun fisik gu lebih kecil dr dia tapi tetap aja pundak gu yang sering dipake senderan buat dengerin curhatan dia yang ga prnah ada abisnya. Belom lagi waktu nyebrang yang kendaraan lagi melayang kenceng dan di tengah jalan dia berenti nengok ke belakang menatap tajam *minta disebrangin* ke arah gue. gilak gue berasa bawa bocah 3taun ye kan?!
Royal, udah beberapa taun kita bareng-bareng sama sekali ga pernah itung-itungan, tulus bangeet! makanya rezekinya ga abis-abis. Zaman sekarang makin banyak sahabat-sahabatan yang di bibir doang (terkecuali untuk prsahabatan kita yang udah teruji kebersihannya), inget bree, "jangan pernah lu ngaku sahabat kalo gope aja lu masi itung itungan!"

Agak panjang emang tapi kayanya emang dia yang paling niat oke atau muak dengan gue. Pas gue baca komen dia, yang gue lakuin cuma ngangguk-ngangguk. Oke fix dia emang soulmate gue. Dan kelaukan gue yang pasang lagu rock di kuping dia itu wujud kesadaran karena adakalanya kita harus menciptakan alarm khusus untuk mereka yang masih minta waktu tidur sedangkan rutinitas udah teriak "buruan, kampret!".

Embelep

Kalau minta apa2 harus diturutin kalo ga "rusuh" ya nindiin gualah, narik-narik mata kalo ga kuping gua lah. Kalau ngomong soal artis, siapa aja yg dijadiin pacar.

Oke gue emang cukup ulet dan engga gampang putus asa. Karena gue tau emblep emang jarang memberontak, maka gue dengan mata bebinar-binar dan bergelayut manja selalu nunjuk tukang buble.

Dan itulah beberapa cinta di sekeliling gue. Cinta dari pacar mana? Oke masih coming soon, dan masih dalam peoses casting. :P
Terima kasih untuk semua ketulusan yang mungkin tidak gue dapatkan dari orang lain yang labelnya kepalsuan.
Meski ada beberapa orang yang tidak tercantum tapi semua cinta yang ada, atau setidaknya mampir sangat berarti dalam hidup gue dan kebahagiaan yang ada sekarang itu karena keberadaan mereka di sini, di hati gue. Tanpa mereka, gue seperti pelangi tanpa mejikuhibiniu  ♡♥

Monday, March 11, 2013

Cintanya Adalah Keberuntunganku

Aku selalu memiliki mimpi untuk membahagiakan. Aku percaya dengan membahagiakan maka kita akan dapat bahagia. Bahagia dalam wujud nyata atau hanya berbuah impian. Impian yang akhirnya harus aku telan bulat-bulat karena kenyataan yang kontra. Karena denganmu sungguh aku tau bagaimana sebuah kesederhanaan menjadikan bahagia berlipat ganda itu dengan cara syukuri semua hal.

Tanpa henti aku menulis sebuah nama dengan ukiran paling sulit, sehingga nantinya hanya aku yang dapat mengartikan, tapi cintamu tidak serumit itu. Ketika aku merasakan bagaimana cinta itu ada dalam dasar dan mungkin jangkauannya baru dapat terlihat dengan teropong paling canggih di dunia. Apa teropong itu diciptakan oleh manusia? Tidak! nyatanya itu kekuasaan-Nya menciptakan satu rasa sejak pertama ada. Apa kamu juga merasakan hal yang sama? Takut kehilangan yang muncul ketika rasa sulit untuk dikendalikan. Waktu yang terasa terlalu sebentar ketika dudukmu hanya satu jengkal dari tempatku bersandar. Cinta yang terasa sangat dalam ketika senyum itu membuahkan sebuah tanya "Akankah senyum ketulusan itu terus di sini?"

Cinta yang tidak terasa dengan alat raba, tapi ketika aku melihatnya jelas tergambar bagaimana Sang Pencipta menghadiahkan dirinya untukku. Wujud penenang dari segala keindahan fana di dunia, satu wujud keikhlasan dari berbagai tulus yang dibuat-buat. Kini cara ia berdiri mengingatkan aku caranya ia mengokohkan tubuhnya ketika aku dengan segala penuntutan membuatnya mengelus dada. Kini cara ia menatap mengingatkan aku caranya ia menunjuk satu tujuan tentang kebahagiaan aku dan keluarga. 

Tanpamu duniaku bagai kertas usang yang siap dibakar. Dibakar yang abunya siap beterbangan dan jelas telah kehilangan manfaatnya. Mencintaimu sungguh menjadi keutamaan. Karena dari sekian banyak cinta yang datang, entah cinta yang datang dengan kepalsuan, atau cinta yang datang dengan kecukupan buaian. Sungguh cintamu yang menduduki tingkatan tertinggi setelah Tuhan. Ya kamu mengajarkanku untuk mencintai Tuhan dengan menjadikannya sebuah kebutuhan dalam kehidupan.


Ibu, cintamu sungguh sederhana. Tidak penuh janji tapi memenuhi ciri-ciri tentang cinta tanpa syarat. Ketika aku tau keberadaanku di dunia adalah keberkahan Tuhan yang dititipkan melalui rahim penuh ketangguhan. Maka hal-hal yang membahagiakanmu akan kucarikan sumbernya, untuk kemudian aku penuhi secara berkala. Cinta Ibu adalah keberuntunganku yang tidak diciptakan secara kebetulan. Cinta yang dipoles dengan keajaiban kuasa Tuhan dengan iringan merdu suatu kesatuan keluarga dalam atap kesederhanaan.

Sunday, March 3, 2013

Berbagi 500 Susu dan Roti

Entah syukur seberapa besar lagi yang harus diucapkan hari ini. Pengiteran dari pagi sampai malam ternyata enggak membuahkan rasa gerutu dan sebagainya. Sepertinya tertutup dengan kebahagiaan dan begitu banyaknya kesadaran tentang pentingnya syukur dalam kehidupan. Selama beberapa minggu terakhir ini keliling sana-sini untuk ngumpulin berbagai donasi, akhirnya acara berbagi 500 susu dan roti rampung dikerjakan hari ini.
InshaAllah semua donasi sampai ke mereka yang membutuhkan. Dari beberapa kunjungan semuanya sangat-sangat memiliki kesan tersendiri. Cuma ada beberapa kekecewaan, tapi kekecewaan itu datangnya bukan dari rasa "ngeretek" di sendi-sendi tulang atau bunyi "kriuk-kriuk" yang ditimbulkan oleh konsernya para cacing di perut. Tapi kekecewaan itu datang karena ada beberapa panti yang akhirnya kita cuma oper susu dan rotinya tanpa bisa ketemu dengan mereka secara langsung, ya ada beberapa panti yang anak-anaknya juga sedang ada acara. Dipaksapun nunggu, tapi detik-detik juga lagi lari-larian ke menit untuk kemudian ke jam. Karena pembagiaan 500 susu dan roti itu memakan waktu yang tidak sebentar, makanya manejemen waktu dari panti ke pantipun penuh perhitungan.
Oke berhubung kasur udah manggil-manggil jadi mau udahin dulu ceritanya. Selangkapnya cerita dan dokumentasi akan menyusul. Harapan ke depannya semoga program berbagi ini terus berlangsung dan berkembang ke depannya.
Terima kasih untuk pembaca-pembaca blog dan donatur-donatur yang penuh dengan kepedulian kepada keluarga-keluarga kita di luar sana.

Translate

Koki Blog

My photo
Jakarta , Indonesia
Panggil saya Tyas, tanpa Mirasih apalagi dengan Muncus. sekian