Diary Menu: Alasan

Sunday, January 13, 2013

Biarkan aku menjadi alasan untuk aku diam, diam menanti dengan harapan.

Biarkan aku menjadi alasan untuk aku memilih bertahan dengan sanding kekecewaan.

Biarkan aku menjadi pemilik sementara untuk waktu panjangmu.

Biarkan aku menjadi selimut penjaga dari segala kesakitan yang tak perlu diraba.

Biarkan aku menjadi peminta senyum yang rasanya sangat mahal jika alasannya itu aku.

Hanya satu yang memang tidak pernah bisa aku lakukan. Yaitu memaksa kamu menjadikan aku sebuah alasan untukmu bahagia.

Biarkan aku menjadi alasan untuk aku diam, diam menanti dengan harapan.

Biarkan aku menjadi alasan untuk aku memilih bertahan dengan sanding kekecewaan.

Biarkan aku menjadi pemilik sementara untuk waktu panjangmu.

Biarkan aku menjadi selimut penjaga dari segala kesakitan yang tak perlu diraba.

Biarkan aku menjadi peminta senyum yang rasanya sangat mahal jika alasannya itu aku.

Hanya satu yang memang tidak pernah bisa aku lakukan. Yaitu memaksa kamu menjadikan aku sebuah alasan untukmu bahagia.

Biarkan aku menjadi alasan untuk aku diam, diam menanti dengan harapan.

Biarkan aku menjadi alasan untuk aku memilih bertahan dengan sanding kekecewaan.

Biarkan aku menjadi pemilik sementara untuk waktu panjangmu.

Biarkan aku menjadi selimut penjaga dari segala kesakitan yang tak perlu diraba.

Biarkan aku menjadi peminta senyum yang rasanya sangat mahal jika alasannya itu aku.

Hanya satu yang memang tidak pernah bisa aku lakukan. Yaitu memaksa kamu menjadikan aku sebuah alasan untukmu bahagia.