Bahkan tulisan hitam di
kertas putih pun akan terlihat hitam. Ketika kamu sadar bukan tentang
siapa yang berperan tapi tentang ada tidaknya kamu di dalam.
Menyakitkan.
Pejar
500 watt pun sedari tadi terlihat meredup. Ketika aku sadar harapan
tentang ketidakpastian semakin menjadi berperang sendiri. Memilukan.
Dengan
kamu, aku dan sejuta cerita yang mungkin membuat sebagian awam geleng
kepala. Ya entah paham atau tidak. Tapi memang aku salah satunya. Aku
harus bagaimana ketika senja paling menguning ada di beberapa jengkal
di depan matanya. Juga embun paling menggantung ada di ujung paling
bawah dari sudut mata yang sering berharap tanpa isyarat. Meraba
perlahan tanpa tau ada ujung runcing yang nantinya diam-diam mengintai.
Aku tak takut sakit. Karena untuk mencintai pasti ada sakit. Tapi untuk
sakit tidak harus saling mencintai.
Pernah
dengar cerita dewa malam yang menghilang saat siang? Tidak? Memang
tidak pernah ada. Itulah rasanya mendengar apa yang sangat asing di
telinga.
Kamu bukan buram tapi hanya kadang kamu terlihat seperti bayangan. Kamu bukan hitam tapi hanya seperti siang di tengah malam.
Aneh?
Tak paham? Bacalah berulang kali. Sampai mengerti rasanya seperti ini.
Karena kadang yang tidak disadari hanya butuh sekian dan terima kasih.